Tuesday, March 31, 2009

Air dan Minyak Indonesia Masih Dijajah

Tahun yang lalu kita terperanjat dengan harga BBM yang naik seiring dengan naiknya harga minyak dunia. Bukankah kita pengekspor minyak, tetapi kekurangan minyak di dalam negeri sendiri. Hal ini disebabkan oleh kontrak kerja tambang minyak yang tidak memihak kepada kebutuhan minyak dalam negeri.
Bukan hanya minyak, kita juga tidak berdikari sektor air khususnya air minum. seperti kita ketahui bersama sekarang kita ketergantungan terhadap air minum kemasan dengan merk terkenal dari luar. sedangkan sumber air minum tersebut diambil dari bumi Indonesia. Tidak ada industi air minum tersebut yang 100 % dimiliki orang Indonesia. berbeda dengan industri rokok misalnya produk Djarum Black dan Djarum Black Slimz sahamnya sebagian besar dimiliki orang Indonesia.
Hal ini diperparah dengan anggapan apabila minum di luar air kemasan merk luar tersebut tidak sehat. Indonesia Air minum saja masih dijajah, hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945 bahwa "Bumi air dan kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kesejahteraan rakyat"

Indonesia Harus Maju

Seorang peserta kampanye dengan motor kesayangan berstiker Black Community mendatangi kampanye salah satu kampanye partai politik. Dengan bersandar pada motor dan menghisap Djarum Black kegemarannya, dia mendengarkan juru kampanye berbicara.
Juru kampanye ini selalu mengkritik kebijaksanaan pemerintah yang lalu dan pemerintah yang sedang berjalan. Kritik memang baik ibarat kaca spion untuk menengok ke belakang. Tetapi apabila pengemudi mobil selalu melihat spion maka dipastikan kendaraan tidak maju tetapi menabrak benda yang di depannya karena tidak konsentrasi menatap ke depan untuk berjalan. melihat spion cukuplah sekali dua kali untuk memastikan keamanan berkendara.

Indonesia Surga Pembajakan

Di Indonesia hasil hak cipta kurang mendapatkan penghargaan dari pemerintah. tidak seperti industri rokok misal rokok Djarum Black atau Djarum Black Slimz tidak ada yang meniru.
Hasil hak cipta seperti kaset, cd, dvdv baik musik, film maupun software banyak dibajak dan berkembang begitu pesat tanpa tersentuh aparat keamanan. Sehingga dengan perkembangan seperti ini jangan harap industri intelektual seperti pembuatan software hasil karya intelektual indonesia dapat tercipta.

Pilkada Cukup Tingkat Propinsi

Seiring dengaan era roformasi maka pemilihan kepala pemerintahan bukan hanya untuk presiden melainkan pula dari tingkat gubernur sampai bupati/walikota. Pemilihan ini memerlukan banyak biaya.
Seperiti terlihat akhir-akhir inidi masa kampanye banyak poster disepanjang jalan, sehingga iklan produk rokok seperti Djarum Black dan acara-acara produk rokok seperti Black Car Community kalah dibanding banyaknya poster poster partai politik
Sehingga diperlukan suatu wacana baru agae pemilihan secara lanngsung hanya sampai pada tingkat gubernur untuk menghemat biaya. Demokrasi tetap berjalan tetapi kita perlu memilih demokrasi yang murah biayanya.

Tindakan Tegas Terhadapa Aparat Negara yang Malas.

Suatu saat harus mengurus surat kelakuan baik (SKCK), seperti biasa harus mengurus dahulu ke kelurahan. Dengan berjalan kaki menuju ke kantor kelurahan di perjalanan banyak tertempel iklan Djarum Black dan tertempel juga besar pengumuman acara Djarum Black Night Slalom. Maksud hati ingin ikut tapi sayang acara tersebut hanya diperuntukkan mobil.
Setelah membaca iklan tersebut dilanjut langkah memasuki kantor kelurahan minta surat pengantar ke kepolisian. Pegawai kelurahan melayani dengan baik dan cukup cepat karena hanya selembar surat, tetapi seriring selesainya surat, petugas menganjurkan untuk mengisi kotak yang ada di meja. Tentunya diisi dengan uang. Ternyata petugas sekarang tidak mau menerima uang tapi diwakilkan kotak.
Bukankah pegawai kelurahan adalah pegawai negeri yang setiap bulannya digaji oleh negara dengan uang rakyat melalui uang pajak. Mengapa kita yang minta surat dari kelurahan pada jam kerja-meminta berkas yang menjadi tangguangjawab kelurahan harus ditambahi beban tambahan, kecuali kita minta surat keterangan diluar jam kerja dan membutuhkan biaya operasional tambahan.
Pegawai pemerintah baik sipil atau polisi seharusnya bisa meniru aturan yang ditetapkan pegawai di perusahaan swasta. Mereka tidak dibenarkan menerima uang dari layaanan yang diberikan karena bisa mendapatkan sanksi dari perusahaan. Pemerintah harus mampu menindak pegawainya yang malas atau nakal. Masih ribuan masyarakat yang berpendidikan lebih baik mengantri menjadi pegawai negeri.



Pemimpin yang Tersinggung Apabila Dikritik

Di salah satu stasiun televisi swasta setelah acara Black In News disiarkan berita malam. Di berita malam tersebut terlihat perseteruan saling mengkritik pemimpin yang berkuasa dengan salah satu calon presiden. Padahal calon presiden tersebut baru mengungkapkan krtitiknya hari kemarin, tetapi presiden yang sedang menjabat ini bisa langsung merespon dengan cepat.
Perseteruan saling mengkritik ini menjadi berita hangat di berita malam, tapi sayang terpotong iklan Djarum Black dan beberapa iklan lainnya. Dalam hati berkecemuk pertanyaan, “ Mengapa Presiden ini begitu tanggap apabila dikritk tentang pribadinya, tetapi apabila rakyatnya minta bantuan belum tentu langsung ditanggapi dengan baik”. Setelah beberapa iklan Djarum Black siaran berita televisi ini juga menyiarkan para korban Lumpur yang sudah 2 tahun menderita karena banjir Lumpur sudah berada di depan istana minta bantuan presidennya tapi saying tidak ditemui Presiden yang mereka pilih 5 tahun yang lalu. Bukankan kritik adalah seperti cermin yang berkata jujur, dengan cermin maka penampilan kita terbantu lebih rapi. Bukankah rakyat pemegang kedaulatan tertinggi yang harus dilayani presidennya.


Aktifis mahasiswa yang memakan ludahnya sendiri

Dengan pengeras suara seorang aktifis mahasiswa bersuara lantang, “ turunkan BBM, turun harga!!!! “ setelah letih bersuara lantang mahasiswa berkaos hitam bertulis Black Community ini bersandar di bawah pohon dengan menghisap dalam-dalam djarum Black dengan pandangan menerawang jauh .
Entah apa yang dipikirkannya, nasib rakyat atau nasib dirinya. Tidak heran para aktifis ini begitu lantang menyuarakan idenya tetapi dirinya sendiri belum tentu beres.
Mereka melupakan tujuan mereka kuliah adalah mendapat ilmu dan tercermin penyerapan ilmu tersebut dengan nilai Indeks Prestasi yang Baik minimal 3, kenapa harus IP 3, karena mereka mengkritik kebijaksanaan pemerintah dimana di dalam lingkungan pemerintah sudah pasti banyak pakar dari S1. S2 dan S3. bagaimana bisa apabila seorang aktifis mahasiswa gemar berdemo tetapi IPnya dibawah 1. berarti dia telah berkhianat terhadap orang tua sendiri yang membiayai kuliah. Seharusnya dia mengurus kuliah untuk pribadinya sendiri dengan IP yang baik baru mengurusi negara dengan menyuarakan hati nurani masyarakat menurut pendapat mereka.
Banyak kejadian aktifis mahasiswa yang dahulu begitu gencar mengkritik rejim yang dianggap mereka salah, tetapi begitu mereka lulus kuliah atau tidak lulus kuliah menjadi pengurus partai rejim yang salah tersebut. Hai para Aktifis yang gemar demo, Uruslah kuliah mu kalo sadah dapat nilai baik baru kritik pengurus negara, masak baru mahasiswa saja mengkritik S3. Kita dijitak adik sendiri saja marah.